A. Pengertian Periodesasi Sejarah
Pendidikan Islam
Sejarah berasal dari bahasa arab “ syajaratun” artinya
pohon. Secara sistematik, sejarah sama seperti pohon yang mempunyai cabang dan
ranting, bermula dari bibit, kemudian tumbuh dan berkembang , lalu layu dan
tumbang.
Menurut definisi umum, kata sejarah
berarti “ masa lampau umat manusia”. Dalam pengertian lain, sejarah adalah
catatan berbagai pristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Menurut Zuhairini kata sejarah dari
bahasa arab yaitu tarikh , secara etimologi berarti ketentuan
masa dan perhitungan tahun. Yang dimaksud ilmu tarikh adalah suatu pengetahuan
yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keaan dan kejadian-kejadian yang telah
lampau maupun yang terjadi dikalangan umat.
Periode peradaban Islam merupakan ciri
bagi ilmu sejarah yang mengkaji pristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan
tolak ukur yang bermacam-macam.
Jadi periodesasi peradaban Islam adalah
ilmu sejarah atau pembabakan sejarah yang mengkaji perkembangan peradaban Islam
dalam konteks dan tolak ukur tertentu.
Sejarah Pendidikan Islam pada hakikatnya
tidak terlepas dari sejarah Islam. Oleh sebab itu sejarah Pendidikan Islam
dapat dikatakan berada dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri. Secara
garis besar Dr. Harun Nasution membagi sejarah islam kedalam tiga periode yaitu
periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern. Yang mencakup masa
hidupnya nabi Muhammad SAW, masa khalifah Khulafaur Rasyidin, masa kekuasaan
Umawiyah, masa kekuasaan Abbasiyah dan masa jatuhnya kekuasaan khalifah di
Baghdad sampai sekarang.[3]
Definisi sejarah pendidikan Islam adalah
kata pendidikan. Pendidikan dalam arti luas adalah bimbingan yang dilakukan
oleh seseorang terhadap dirinya sendiri, seseorang terhadap orang lain atau
oleh lingkungan terhadap seseorang. Pendidikan dalam arti sempit adalah
bimbingan yang dilakukan seseorang yang kemudian disebut pendidik, terhadap
orang lain yang kemudian disebut peserta didik.
Sejarah pendidikan Islam adalah proses
pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia di bawah sinar bimbingan ajaran
Islam, yaitu yang bersumber dan berpedomankan ajaran Islam.[4]
B.Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam
pada Periode Klasik ( 650-1250 M )
1. Pendidikan Islam di masa Nabi Muhammad
SAW ( 571-632 M)
Sejak nabi Muhammad SAW diangkat menjadi
rasul sebagai tanda datangnya Islam sampai sekarang telah berjalan
sekitar 14 abad lamanya. Pendidikan sejarah Islam mempunyai sejarah yang
panjang dimulai sejak periode klasik.
Pendidikan Islam pada masa nabi Muhammad
SAW merupakan sifat atau model yang pertama yang terus menerus dikembangkan umat
islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW mlakukan
pendidikan islam setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Sebagai mana
tercantum di alam surat Al-Mudatsir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak,
mengajak berarti mendidik, dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat
disimpulkan, bahwa pendidikan Islam dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :
a.
Pendidikan
Keagamaan
b. Pendidikan
aqliyah dan Ilmiyah
c. Pendidikan
ahlak dan budi pekerti
d. Pendidikan
jasmani
Pada masa ini pendidikan islam diartikan
pembudayaan ajaran Islam yaitu memasukan ajaran-ajaran Islam dan menjadikan
sebagai unsur budaya bangsa arab serta menyatu kedalamnya, dengan pembudayaan
ajaran Islam kedalam sistemdan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, maka
terbentuklah sistem budaya Islam dalam lingkungan budaya bangsa arab.
2. Pendidikan Islam di masa Khulafaur
Rasyidin (632-661 M )
Setelah Rasulullah wafat, peradaban
Islam memberi contoh bagaimana cara mengendalikan negara dengan bijaksana dalam
politik yang mengandung hikmah berpikir, berhak, berprilaku yang berbau
kelincahan dan kelicikan.
Setelah Rasulullah wafat pemerintahan
Islam dipegang secara bergantian oleh Abu Bakar, Ummar bin Khattab, Ustman bin
Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa Abu Bakar pedal Pemerintahan di
guncang oleh para pemberontak dari orang murtad, orang-orang yang mengaku nabi
dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar
memusatkan perhatian untuk memerangi pemberontakan-pemberontakan tersebut yang
mana dapat mempengaruhi orang-orang Islam yang masih lemah imannya untuk
menyimpang dari Islam.
Pada masa khalifah Ummar bin
Khattab, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk pendidikan, untuk
mengangkat guru-guru untuk bertugas untuk memajukan isi Al-Qur’an dan ajaran
Islam kepada penduduk yang baru masuk Islam, Ummar juga memerintahkan panglima
untuk masjid-masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat belajar.
Pada masa ini sudah terdapat pengajaran bahasa arab dengan itu orang-orang yang
baru masuk Islam dari daerah atau wilayah lainnya harus belajar bahasa arab,
jika mereka ingin belajar dan mendalami pelajaran Islam.
Pada masa khalifah Ustaman bin Affan
kedudukan peradaban Islam dan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa
sebelumnya. Para sahabat diperbolehkan meninggalkan madinah untuk mengajarkan
ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan Islam pada masa ini sebagian besar
memang diwarnai oleh pengajaran atau pembudayaan dan sunnah kedalam lingkungan
budaya bangsa-bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan Islam tidak
jauh berbeda di masa nabi Muhammad SAW yang menekankan pada pengajaran baca
tulis dan ajaran-ajaran Islam oleh perhatian ummat Islam terhadap perluasan
wilayah Islam dan terjadi gejolak politik, khususnya pada masa khalifah Ali bin
Abi Thalib.
3. Pendidikan Islam di masa
Muawiyyah, Abbasiyyah dan kekhalifahan selanjutnya (661 - 1250M)
Dengan berakhirnya masa Khulafaur
Rasyidin mulailah kekuasaan bani Umayyah. Adapun kemajuan pendidikan dan peradaban
Abasiyyah mencapai kemajuan terutama pada khalifah Al-Mahdi ( 775-785 M ) dan
puncak kejayaan terutama pada masa khalifah Al-Mahdi dan puncak popularitasnya
baru setelah pemerintahan Harun Al-Rasyid (785-809 M) dan diteruskan putranya
Al-Makmun (813-833 M )
Pada masa Muawiyyah ini ( dinasti bani
Umayyah ) Abdul Malik merubah admisnistrasi dan bahasa yunani dan bahasa
pahlawan kedalam bahasa Arab. Pada masa tahun 659 M beliau juga merubah mata
uang bizantium dan persia seperti dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan
tulisan Arab, dan pada masa inilah dimulai adanya ilmu Tafsir, Hadist, Fiqih
dan ilmu Kalam, yang menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan ilmiah kuffah dan
basrah di Iraq. Pada masa dinasti Umayyah meninggalkan beberapa monument terbaik
adalah kbah Al-Sakhr ( dome of the rock ) di Al-quds, masjid cardova
yang dibangun. Pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di
gantikan oleh bani abbasiyyah.
Di masa bani Abasyyah inilah ilmu
pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan
Al-Ma’mun. Buku tersebut didatangkan dari Bizantium. Yang kemudian di
terjemahkan kedalam Bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung selama satu abad.
Adapun Bait Al-Hikmah merupakan tempat pusat penterjemah dan juga akademi yang
mempunyai perpustakaan yang didirikan Al-Ma’mun.
Dimasa inilah untuk pertama kalinya alam
sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan barat/yunani, adapun
perguruan tinggi yang didirikan di zaman ini diantaranya adalah Al-Hikmah di
Baghdad dan Al-Azhar di Kairo, yang hingga kini namanya masih harum sebagai
Universitas Islam yang tertinggi di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah khalifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim
ini membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam
membahas ajaran Islam dan mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu
pengetahuan yang baru.
Melalui orang-orang kreatif seperti
Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu Sina, Al-Ghozali, Ibnu Khaldun, Ibnu
Thufail, dll. Pengetahauan Islam telah melakukan investigasi dalam ilmu
kedokteran, tekhnologi, matematika, geografi dan sejarah.
C. Pendidikan Islam dalam Periode
Pertengahan (1250-1800 M)
Islam dalam periode pertengahan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Zaman kemunduran
Zaman ini berlangsung sekitar 250 tahun.
Kemunduran ini di awali dengan hancurnya baghdad oleh hulaqohan. Dia membunuh
semua keluarga khalifah, tetapi untunglah salah satu seorang anak khalifah
Abasyyah bisa melarikan diri kemesir, lalu diangkat oleh sultan Mahluk menjadi
khalifah yang berkedudukan di kota kairo.
Dengan demikian ibu kota alam islam
berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu juga pusat pendidikan pengajaran ke Kairo ke
Al-Jami, Al-Azhar, sistem pengajaran saat itu ialah dengan menghafal
matan-matan.
2. Zaman tiga kerajaan besar
Kerajaan besar yang dimaksud adalah
kerajaan Usmani di Turki (1290-1924 M), kerajaan Safawi di Persia (1501-1736
M), dan kerajaan Maghon di India (1526-1858 M).
Pada kerajaan Usmani pendidikan
mengalami kemunduran. Karena di sebabkan banyaknya para ulama dan guru-guru
yang hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit
sekali mempelajari ilmu berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh
pergerakan ilmiah di Eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan
Usmani sampai jatuhnya sultan yang terakhir.
Sepanjang sejarah Islam Persia di kenal
sebagai bangsa yang telah beradaban tinggi dan berjasa mengembangkan Ilmu
pengetahuan. Sepeninggal raja Abbas I kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukan
grafik kenaikan dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang
akhirnya membawa kehancuran. Dan berakhir pula ilmu pengetahuan di kerajaan
Safawi di Persia
Ilmu pengetahuan di kerajaan Mughol di India antara
lain kebahasaan Akbar Syah, yakni telah menjadikan tiga bahasa sebagai bahasa
Nasional, yaitu bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai bahasa
bangsawan dan bahasa persia sebagai bahasa istana dan kesusastraan. Di bidang
filsafat cukup maju dan satu di antara tokohnya adalah Akbar Syah, sementara
ahli Tassawuf yang terkenal pada masa itu adalah Mubarok,Abdul Faidhl, dan Abul
Fadl.
D. Periode Modern (1800 M- Sampai
Sekarang)
Periode ini merupakan zaman kebangkitan
Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir, membuka mata dunia Islam, akan
kemunduran umat Islam di samping kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka Islam
mulai berfikir untuk mengembalikan kejayaan umat Islam.
Dengan demikian timbulnya apa yang di
sebut pemikiran dan aliran pembeharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka
Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk untuk membuat Islam kembali maju.
Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Ali Basyah setelah menguasai Mesir tahun
1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan semangat para ulama
dan belajar yang sebelumnya hampir menghilang. Beliau mengirim para ulama ke
eropa untuk belajar ilmu kedokteran, ilmu teknik, kalam dll.
BAB III
KESIMPULAN
Sejarah pendidikan
Islam adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia di bawah
sinar bimbingan ajaran Islam, yaitu yang bersumber dan berpedomankan ajaran
Islam.
Sejarah pendidikan
Islam adalah peristiwa atau cabang Ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan pendidikan Islam dari segi ide, konsep, lembaga
operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammmad SAW sampai sekarang, atau
catatan pristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak
lahirnya sampai sekarang ini.
Periodesasi sejarah
pendidikan Islam secara umum terbagi tiga periode yaitu periode klasik, priode
pertengahan, dan periode modern, periode sejarah pendidikan Islam terkait
dengan periodesasi peradaban Islam, karena di samping aspek pendidikan
merupakan bagian dari peradaban Islam.
No comments:
Post a Comment