PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kabel
Kabel adalah
kawat penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat juga dua atau lebih kawat
berisolasi bersama-sama merupakan kesatuan. Kabel kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet, plastik yang juga digunakan sebagai
bahan penyekat. Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal dari satu tempat ke tempat lain
2.2
Jenis-Jenis Kabel
Dilihat dari jenisnya, kabel
penghantar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
2.2.1
Kabel Instalasi

banyak digunakan
dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap

Kabel NYA hanya
memiliki satu penghantar
berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya
digunakan pada instalasi rumah tinggal, sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa
penghantar dan memiliki isolasi luar
sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel
NYM terlihat pada gambar.
2.2.2 Kabel Tanah
Kabel tanah dibagi menjadi dua, yaitu:
a.
Kabel tanah thermoplastik
tanpa perisai
Kabel
tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel
tenaga pada industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan perlindungan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis. Pada
prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan
NYM. Hanya tebal isolasi
dan selubung luarnya serta jenis PVC
yang digunakan berbeda. Warna selubung
luarnya
hitam. Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu 0,6 kV = Tegangan nominal terhadap tanah. 1,0 kV = Tegangan nominal antar
penghantar. Penggunaan utama NYY sebagai kabel
tenaga adalah untuk instalasi industri di
dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan
tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat
juga
ditanam di dalam tanah asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.

b. Kabel tanah thermoplastik berperisai
Kabel
tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY, biasanya digunakan apabila ada kemungkinan terjadi
gangguan kabel secara mekanis, kabel
NYFGbY
intinya tersiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi PVC, penggabungan dua atau lebih inti
dilengkapi selubung atau pelindung yang
terdiri
dari karet dan perisai kawat baja bulat. Perisai dan pembungkus diikat dengan spiral pita baja,
untuk menghindari korosi pada pita baja,
maka
kabel di selubungi pelindung PVC warna hitam.

c. Kabel XLPE
Kabel
XLPE banyak digunakan pada instalasi indoor, outdoor, saluran pipa kabel ( bus duct ), dan sistem
bawah tanah ( underground ). Kabel XLPE
juga
dapat atau biasa digunakan pada tegangan tinggi seperti pada pembangkit listrik, proses
industri, dan lainnya. Selain itu kabel XLPE juga dapat
digunakan pada berbagai kondisi seperti pada saat suhu tinggi.

Menurut
PUIL 2000 tata nama untuk kawat berisolasi
atau
kabel yang berlaku di Indonesia ialah sebagai berikut :
a. Penghantar :
·
N ‐
Terbuat dari tembaga
·
NA ‐
Terbuat dari allumunium
b. Isolasi :
·
Y
‐ Isolasi dari PVC (Poli
Vinil Chlorid)
·
2Y ‐
Isolasi dari XLPE (Cross Linkage polyethiline)
c. Selubung Dalam :
·
G
‐ Selubung dari karet
·
2G ‐
Selubung dari karet butyl
·
K ‐
Selubung dari timah hitam
·
KL ‐
Selubung allumunium dengan permukaan licin
·
KWK ‐
Selubung dari XLPE (Cross Linkage polyethiline
·
Y ‐
Selubung dari PVC
·
2Y ‐
Selubung dari polytelin
·
Z ‐
Selubung dari pita seng
d. Perisai :
·
B ‐
Perisai dari pita baja
·
F ‐
Perisai dari baja pipih
·
L ‐
Perisai dari jalinan kawat baja
·
Q ‐
Perisai dari kawat baja berlapis seng
·
R ‐
Perisai kawat baja bulat 1 lapis (RR – 2 lapis)
·
Z ‐
Perisai dari kawat baja yang mempunyai bentuk huruf “Z”.
e. Sepiral
:
·
D ‐
Sepiral anti tekan
·
Gb ‐
Sepiral dari pita baja
f. Selubung Luar :
·
A ‐
Selubung dari Yute
·
Y ‐
Selubung dari PVC
g. Bentuk penghantar kabel :
·
se ‐
Sektor Pejal
·
sm ‐
Sektor Serabut
·
re ‐
Bulat Pejal
·
rm ‐
Bulat Serabut
2.2.3 Penghantar Berisolasi
Penghantar
berisolasi dapat berupa kawat berisolasi atau kabel. Batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal,
baik serabut maupun pejal yang diisolasi, contoh kawat
berisolasi :
·
NYA
·
NYAF
Contoh
kabel :
·
NYM‐O 4 X 2 mm2, 300/500 V
artinya
kabel 4 inti tanpa penghantar (hijau – kuning) berpenghantar tembaga masing-masing luas penampangnya 2 mm2
berbentuk bulat, pelindung dalam dan selubung luar PVC, tegangan nominal penghantar
fasa‐netral 300 V, dan
tegangan fasa‐fasa
500 V.
·
NYY‐I 4 X 6 mm2, 0,6/1 KV
artinya
kabel 4 inti berpenghantar tembaga masing‐masing
luas penghantarnya 6 mm2
berbentuk
bulat pejal. Selubung dalam dan selubung luar PVC, tegangan nominal
penghantar fasa‐netral (bumi) 0,6 KV
dan tegangan antar penghantar fasa 1 KV.
·
NYFGbY 3
X 120, sm, 18/30 KV
artinya
kabel tiga inti berpenampang allumunium masing‐masing luas penampangnya 120 mm2 berbentuk sektor serabut, pelindung dalam terbuat dari timah
armaour terbuat dari
baja, pelindung dalam terbuat dari yute, tegangan nominal penghantar fasa
dengan netral (bumi) 18 KV dan tegangan
antar penghantar fasa 30 KV.
Keterangan :
”Kabel yang penandaan menggunakan
simbol I atau G pada guna terakhir menendakan
mempunyai
hantaran PE (hijau – kuning). Kabel yang penandaaan menggunakan
symbol
O atau X pada guna terakhir menandakan kebel tanpa penghantar PE.”
2.2.4 Penghantar tanpa
Isolasi
Hantaran
tak berisolasi merupakan penghantar yang tidak dilapisi oleh isolator,
Contoh
penghantar tidak berisolasi :
·
BC (Bare Conductor)
·
Penghantar Berlubang (Hollow Conductor)
·
ACSR (Allumunium Conductor Steel
Reinforced)
·
ACAR (Alumunium Conductor Alloy Reinforced)
2.2.5 Jenis-Jenis Isolasi
Jenis‐jenis isolasi yang
dipakai pada penghantar listrik meliputi :
·
Isolasi dari PVC (Poly Vinil Chlorid)
·
Isoalsi dari XLPE (Cross Linkage Poly
Ethiline)
·
Isolasi dari karet
·
Isolasi dari Poly Ethiline
·
Isolasi dari Yute
·
Isoalsi kertas
2.3
Klasifikasi Kabel
Dalam klasifikasi kabel
dibedakan menjadi tiga ciri, antara lain :
2.3.1
Klasifikasi kabel menurut
bahannya :
a.
Kawat logam
biasa, contoh :
·
BBC (Bare Copper
Conductor).
·
AAC (All
Aluminum Alloy Conductor).
b.
Kawat logam
campuran (Alloy), contoh :
·
AAAC (All
Aluminum Alloy Conductor)
·
kawat logam
paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel)
dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
c.
Kawat lilit
campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih, contoh :
·
ASCR (Aluminum
Cable Steel Reinforced).
2.3.2
Klasifikasi kabel menurut
konstruksinya :
- kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
- kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
- kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.
2.3.3
Klasifikasi
kabel menurut bentuk
fisiknya :
- konduktor telanjang.
- konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
· Kabel twisted.
· Kabel NYY
· Kabel NYCY
· Kabel NYFGBY
2.4 Karakteristik Kabel
Ada dua jenis
karakteristik konduktor, yaitu:
- karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik daripada konduktor (dari SPLN 41‐8:1981, untuk konduktor 70 mm, berselubung AAAC‐S pada suhu sekitar 30_ C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
- karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya ( p y g y dari SPLN 41‐10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC‐S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2.5
Konduktiviitas Listrik dalam Kabel
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada
ujung‐ujung sebuah konduktor,muatanmuatan bergeraknya akan
berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik didefinsikan
sebagai ratio dari rapat arus terhadap kuat medanlistrik .Konduktivitas
merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai
penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam
atau material yang merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki
konduktivitas listrik dengan orde 107 (ohm.meter)
‐1 dan sebaliknya material isolator memiliki
konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10‐10 sampai dengan 10‐20 (ohm.m)‐1. Di antara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi
konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10‐6 sampai dengan 10‐4 (ohm.m)‐1. Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi
penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat
konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya.
2.5.1
Konduktivitas Listrik Berbagai Logam dan Paduannya Pada Suhu Kamar
Logam Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) ………............................................................................ 6,8 x 107
Tembaga (
Cu ) …………………...................................................... 6,0 x 107
Emas ( Au )
……………………........................................................ 4,3 x 107
Alumunium (
Ac ) ………………...................................................... 3,8 x 107
Kuningan (
70% Cu – 30% Zn )…................................................... 1,6 x 107
Besi ( Fe )
………………………….................................................... 1,0 x 107
Baja karbon
( Ffe – C ) …………..................................................... 0,6 x 107
Baja tahan
karat ( Ffe – Cr ) …….................................................... 0,2 x 107
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian penyusun dapat menyimpulkan kabel
adalah salah satu konduktor yang terbaik, dan kabel juga dibeda-bedakan menurut
jenisnya, banyak bagian kawat yang seharusnya diketahui setiap
orang salah satunya prisai, salah satu bagian penting pada kabel. Jadi,
kabel itu
kawat penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat
juga dua atau lebih kawat berisolasi bersama-sama
merupakan kesatuan. Kabel kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet,
plastik yang juga digunakan sebagai bahan penyekat dan
fungsi kawat sangat penting dalam kehidupan masa kini jadi amatilah hal kecil
untuk membuat sebuah hal besar
No comments:
Post a Comment